Penilaian ultrasonografi pra-rumah sakit dalam keadaan darurat

Ultrasonografi tempat perawatan (AS) adalah alat pencitraan diagnostik yang terbukti di unit gawat darurat (ED). Perangkat AS modern sekarang lebih kompak, terjangkau dan portabel, yang telah menyebabkan peningkatan penggunaan di lingkungan yang keras.

Ultrasonografi tempat perawatan (AS) telah ditetapkan sebagai modalitas pencitraan yang ideal bila digunakan oleh dokter darurat terlatih dalam pengaturan klinis.

Ini dapat dengan cepat dan akurat mendiagnosis banyak kondisi yang mengancam jiwa termasuk hemoperitoneum, efusi perikardial, tamponade jantung, pneumotoraks, dan aneurisma aorta perut.

Bisa dibilang, ini telah menjadi modalitas pencitraan awal pilihan di pasien yang sakit kritis karena portabilitas, kemudahan penggunaan, kecepatan, dan penyediaan informasi waktu nyata yang dinamis tanpa memaparkan pasien ke radiasi pengion. Atribut ini menjadikan AS alat yang menarik dalam pengaturan pra-rumah sakit.

 

Penggunaan USG pra-rumah sakit: hasil penelitian

Namun, studi yang mendukung penggunaan AS di pengaturan pra-rumah sakit terbatas. Hasil utama dari studi percontohan ini adalah untuk menentukan apakah paramedis dapat melakukan USG jantung di lapangan dan mendapatkan gambar yang memadai untuk interpretasi. Hasil sekunder adalah apakah paramedis dapat dengan benar mengidentifikasi aktivitas jantung atau kekurangannya pada pasien serangan jantung.

 

Metode: desain studi dan setting

Kami melakukan studi pendidikan prospektif menggunakan sampel praktis dari paramedis profesional tanpa pengalaman ultrasound.

Paramedis yang memenuhi syarat berpartisipasi dalam sesi 3 jam di tempat perawatan AS. Paramedis kemudian menggunakan US selama panggilan darurat dan menyimpan scan untuk kemungkinan keluhan jantung termasuk: nyeri dada, dispnea, kehilangan kesadaran, trauma, atau serangan jantung.

 

Hasil penelitian dan kesimpulan

Empat paramedis dari dua stasiun pemadam kebakaran yang berbeda mendaftarkan total 19 pasien unik, 17 di antaranya dianggap memadai untuk pengambilan keputusan klinis (89%, 95% CI 67% -99%). Paramedis secara akurat mencatat 17 kasus aktivitas jantung (100%, 95% CI 84% -100%) dan 2 kasus jantung macet (100%, 95% CI 22% –100%).

Studi percontohan kami menunjukkan bahwa dengan pelatihan minimal, paramedis dapat menggunakan USG untuk mendapatkan gambar jantung yang memadai untuk interpretasi dan mendiagnosis jantung macet. Uji klinis skala besar lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah USG pra-rumah sakit dapat digunakan untuk memandu perawatan pasien dengan keluhan jantung.

 

SOURCE

Anda mungkin juga menyukai