Daging merah dan diabetes: hubungan yang terus berkembang

Ada hubungan signifikan antara tingginya konsumsi daging merah dan daging olahan dengan peningkatan risiko diabetes

Perdebatan mengenai hubungan antara konsumsi daging merah dan perkembangan diabetes tipe 2 sudah banyak terjadi di komunitas ilmiah. Sejumlah penelitian, yang dilakukan pada sekelompok besar orang, menunjukkan hubungan yang signifikan antara tingginya konsumsi daging merah dan daging olahan dan peningkatan risiko terkena penyakit kronis ini.

Mengapa daging merah meningkatkan risiko diabetes?

Alasan terjadinya hubungan ini banyak dan kompleks, namun penelitian ilmiah telah mengidentifikasi sejumlah faktor kunci:

  • Lemak jenuh: Daging merah, terutama daging olahan, kaya akan lemak jenuh, yang dapat mengubah metabolisme glukosa dan meningkatkan resistensi terhadap insulin, pendahulu diabetes
  • Senyawa berbahaya: Memasak dengan suhu tinggi, seperti dipanggang atau dipanggang, dapat menghasilkan zat yang berpotensi membahayakan sel, seperti hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH) dan amina heterosiklik (HCA), yang meningkatkan peradangan dan mendorong perkembangan diabetes
  • besi heme: Zat besi heme, yang banyak ditemukan dalam daging merah, dapat merangsang produksi radikal bebas, molekul yang sangat reaktif yang merusak sel dan berkontribusi pada perkembangan penyakit kronis, termasuk diabetes
  • Gantikan makanan sehat: Konsumsi daging yang tinggi sering dikaitkan dengan rendahnya konsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian dan kacang-kacangan, makanan kaya serat, vitamin dan mineral yang melindungi dari penyakit
  • Mikrobioma usus: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi daging merah secara berlebihan dapat mengubah komposisi mikrobiota usus, mendorong pertumbuhan bakteri yang terkait dengan peradangan dan penyakit metabolik.

Apa yang dapat kita lakukan untuk melindungi kesehatan kita?

Tidak perlu menghilangkan daging sepenuhnya dari makanan, tetapi disarankan:

  • Konsumsi moderat: Kurangi porsinya dan pilih potongan tanpa lemak
  • Variasikan pola makan Anda: Berikan preferensi pada buah-buahan, sayuran, biji-bijian dan kacang-kacangan
  • Metode memasak yang sehat: Lebih suka dipanggang, dikukus, atau direbus
  • aktivitas fisik: Olahraga teratur membantu mengontrol berat badan dan meningkatkan sensitivitas insulin
  • Pertimbangkan alternatif tanaman: Kacang-kacangan, tahu, tempe, dan seitan merupakan sumber protein yang sangat baik dan dapat digunakan untuk menyiapkan hidangan lezat dan bergizi.

Selain diabetes: risiko lain yang terkait dengan konsumsi daging berlebihan

Konsumsi daging merah secara berlebihan juga dikaitkan dengan masalah kesehatan lainnya, antara lain:

  • Penyakit kardiovaskular: Tingginya kadar lemak jenuh dan kolesterol pada daging merah meningkatkan risiko aterosklerosis dan serangan jantung
  • Jenis kanker tertentu: Konsumsi daging merah dan daging olahan secara berlebihan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker kolorektal

Sumber dan gambar

Anda mungkin juga menyukai