Menyusui: kunci tulang yang lebih kuat

Tim peneliti menemukan bahwa selama menyusui, otak wanita memproduksi hormon yang melindungi tulang

Selama berabad-abad, menyusui dianggap sebagai tindakan kasih sayang dan pengasuhan bagi bayi. Namun baru belakangan ini, ilmu pengetahuan mulai mengungkap rahasia terdalamnya dan manfaat yang dibawanya tidak hanya bagi anak-anak, tetapi juga bagi para ibu.

Sebuah paradoks biologis

Selama menyusui, tubuh wanita mengalami sejumlah perubahan fisiologis yang penting. Salah satunya adalah hilangnya kalsium dari tulang, yang digunakan untuk memproduksi ASI. Proses ini, dikombinasikan dengan penurunan estrogen, hormon kunci untuk kesehatan tulang, secara teori akan melemahkan kerangka ibu. Namun, sebagian besar wanita melewati fase ini tanpa masalah apa pun. Bagaimana mungkin?

Penemuan hormon “ajaib”.

Sebuah tim peneliti menemukan bahwa selama menyusui, otak wanita memproduksi hormon yang disebut CCN3 yang berperan penting dalam melindungi tulang. Hormon ini, yang bekerja langsung pada sel-sel pembentuk jaringan tulang, merangsang produksi tulang baru, sehingga mengkompensasi hilangnya kalsium.

Mekanisme yang cerdik

Tubuh wanita seolah-olah telah mengembangkan mekanisme pertahanan diri yang mampu memperbaiki kerusakan akibat menyusui. Ketika kadar estrogen turun, otak “mengambil alih kendali” dan mulai memproduksi CCN3, sehingga memastikan kesehatan tulang.

CCN3: pembangun tulang

Tapi bagaimana cara kerja hormon ini? CCN3 merangsang sel induk sumsum tulang untuk berdiferensiasi menjadi osteoblas, sel yang berspesialisasi dalam pembentukan jaringan tulang. Dalam praktiknya, CCN3 mengoordinasikan sel, mengatur pembangunan jaringan tulang baru.

Pertanyaan masih terbuka

Meskipun penemuan ini menjanjikan, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami sepenuhnya mekanisme kerja CCN3 dan untuk mengembangkan terapi efektif berdasarkan hormon ini. Misalnya, peneliti mencoba memahami:

  • Dalam kondisi apa lagi CCN3 dapat berguna? Mungkinkah juga berperan dalam memperbaiki patah tulang atau mengobati penyakit tulang lainnya?
  • Apa efek jangka panjang dari CCN3? Penelitian jangka panjang diperlukan untuk menilai keamanan dan kemanjuran terapi ini
  • Bagaimana kita bisa merangsang produksi CCN3 secara alami? Selain menyusui, adakah faktor lain yang bisa mempengaruhi kadar hormon ini?

Masa depan yang menjanjikan

Meskipun masih banyak pertanyaan yang masih terbuka, penemuan CCN3 mewakili terobosan besar dalam memahami tubuh wanita dan penelitian penyakit tulang. Hormon kecil ini bisa menjadi senjata ampuh dalam melawan penyakit-penyakit yang melemahkan ini, dan menawarkan harapan baru bagi jutaan orang.

Sumber dan gambar

Anda mungkin juga menyukai